Rabu, 22 Mei 2013

ASI: Kaya Manfaat dan Tak Tergantikan



Oleh: Khusnul Khotimah
Khusnul khotimah adalah seorang ibu rumah tangga yang aktif menulis bersama permata ilmu group. Saat ini memiliki seorang putri yang di asuh dengan penuh kasih sayang tentunya dengan asupan ASI ekslusif. Melalui tulisan ini beliau ingin berbagi pengalaman , semoga bermanfaat untuk banyak orang selamat membaca

Asi adalah penyelamat pertama bagi bayi pada awal kehidupannya terutama pada 1000 hari periode emas tumbuh kembangya.Segala sesuatu dapat terjadi pada bayi dimulai dari proses kelahiran yang tidak selalu lancar,mungkin terdapat faktor penyulit misalnya lingkar panggul ibu yang sempit  atau ibu yang tidak kuat mengejan dan  bayi terlalu lama dijalan lahir sehingga memungkinkan Ia terkena infeksi sebab pada daerah itu dekat dengan faeces yang mengandung bakteri berbahaya.Mungkin pula sang ibu mengalami komplikasi kehamilan misalnya preklamsia,diabetes gestasional,dan kondisi fisik buruk lain yang berbahaya bagi janin.Meskipun pada periode kehamilan tumbuh kembang janin baik dan tidak bermasalah namun ternyata faktor tersebut diatas dapat membayakan janin yang telah ditunggu kelahirannya.

Keselamatan bayi pasca lahir harus diupayakan mengingat perjuagan sang Bunda mengandung dan melahirkan merupakan perjuangan  yang benar-benar luar biasa.Selain memilih tempat bersalin dengan fasilitas memadai misalnya dilengkapi dengan NICU(Neonatal Intensif Care Unit) beserta Dokter , perawat,dan sarana prasarana penunjang  medis dan non medis modern hal lain yang harus dipersiapkan Ibu adalah ASI.Mengapa?Sebab Ia adalah pendukung utama kehidupan bayi dalam mengahadapi berbagai tantangan dan kemungkinan buruk yang terjadi pasca kelahiran misalnya asfiksia neonatarum,sepsis neonatarum, berbagai resiko infeksi,dan disfungsi organ tubuh bawaan yang mungkin belum terbentuk sempurna didalam kandungan.

Asi mengandung nutrisi komplek salah satunya adalah minyak omega-3 asam linoleat alfa  yang diperlukan untuk perkembangan sel-sel otak, neurologis, dan perkembangan retina mata bayi sehingga memberikan peluang kepada bayi menjadi anak yang cerdas dan sehat di masa depan.Tingkat kecerdasan otak pada bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula dan kurang mendapat ASI selama 8 minggu,demikian hasil penelitan yang dilakukan oleh James W.Anderson dari University of Kentucky.Ia bahkan  diperkaya hormon protein adiponectin yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan mencegah obesitas sejak dini.Selain itu terdapat pula hormon leptin yang membantu metabolisme lemak didalam tubuh sehingga bayi dapat terhindar dari serangan jantung,diabetes tipe 2,dan memiliki sensivitas insulin yang baik.Asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda di dalam ASI ampuh mencegah pengerasan arteri,menjaga tekanan darah dalam ambang stabil,sehingga secara alamiah kesehatan jantung terjaga dengan baik dalam proses tumbuh kembangnya.

ASI dinyatakan mampu memperkuat sistem imunitas bayi melalui zat antibodi yang dikandungnya.Maka tidak mengherankan bayi yang diberikan ASI secara eksklusif dengan sendirinya memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat dalam melawan bakteri,virus,dan parasit berbahaya.Komposisi ASIpun sangat sesuai dengan kemampuan saluran cerna bayi yang masih sensitif dan rentan sehingga penyakit saluran cerna dapat dihindari sedini mungkin .Bagaimanapun juga saluran cerna yang terganggu secara otomatis akan mengganggu tumbuh kembang bagi secara optimal.Misalnya dapat saja terjadi mall nutrisi dan gizi buruk sehingga bayi mengalami gross motorik delay atau keterlambatan perkembangan otot-otot besarnya akibat kekurangan energi yang mengakibatkan bayi terlambat duduk,terlambat berjalan,dan sebagainya.Pemberian ASI eksklusif secara ilmiah dapat menghindarkan bayi mengalami alergi makanan misalnya alergi terhadap  lemak susu sapi,zat protein tertentu,atau  zat pemicu alergi lain yang terkandung didalam susu formula yang menyebabkan bayi mengalami dermatitis atopic,batuk,pilek berulang,dan gejala alergi lain yang timbul.Semua fakta yang menunjukkan kebaikan ASI itulah yang mengakibatkan  dalam dunia medis dan non medis ASI tetap menjadi prioritas utama sebagai makanan bayi yang terpenting dan utama.Ia dapat dicerna tanpa banyak membutuhkan energi  sehingga bayi lebih banyak menggunakan energinya untuk mencapai tumbuh kembang yang sempurna  bagi otak,organ tubuh,dan perkembangan semua syarafnya.

Sementara itu berbagai gangguan pernafasan misalnya ISPA atau Infeksi Saluran Nafas Atas,Pneumonia,Bronciolitis,Whezy Infant atau Asma pada bayi juga dapat dicegah dan diatasi dengan cairan super ajaib ini dengan pengaturan sistem kekebalan tubuh.Bahkan ASI juga mampu membunuh sel-sel kanker yang mematikan tanpa merusak dan mengganggu sel lain yang sehat.Zat alpha-lac (alphalactalbumin) yang terkandung didalamnya mampu menempatkan sel kanker pada tempatnya kemudian membunuhnya dengan akurat.Hal ini telah dibuktikan oleh Penelitian seorang Proffesor Imunilogis Klinis yang bernama Catharina Svanborg dari Universitas Lund di Swedia.Sungguh menakjubkan bukan?

Fakta penting lain yang disampaikan oleh para Dokter Anak di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta mengenai ASI adalah ia merupakan nutrisi essensial yang tidak dapat disaingi dengan Susu Formula Bayi sebagus apapun yang dibuat oleh teknologi secanggih manapun.Mengapa demikian?sebab kandungan zat penting  di dalam ASI selalu menyesuikan dengan kebutuhan bayi.Bila Bayi terlahir prematur dengan berat yang rendah/BBLR komposisi nutrisi yang dikandung ASI akan berbeda dengan bayi yang terlahir dengan berat Cukup/BBLC.Tanpa diminta komposisi nutrisi yang terdapat didalam ASI juga akan berubah mengikuti tumbuh kembang bayi menyediakan zat yang memang dibutuhkan dalam tahapan perkembanganya,selalu tersedia dalam jumlah,dan suhu yang sangat ideal bayi.Berbeda sekali bukan dengan kondisi bila harus mempersiapkan susu formula dimana harus merebus air hingga mendidih kemudian menunggu hingga suhunya 40 celcius baru dapat dicampur dengan susu formula,harus mensterilkan botol dan nipple yang belum tentu benar-benar steril.Resiko terkontaminasi bakteri masih dapat terjadi kapanpun sebab kontak dengan tangan atau lingkungan sekitar.Perawatan bayi di Neonatal Intensif Care Unit RSUP Dr.Sardjito bahkan sangat menekankan pemberian ASI guna membantu kesembuhan bayi disamping obat-obatan medis dan terapi pendukung lain.

Pada bayi dengan berbagai masalah misalnya HIE atau Hipoxic Islhemic Encephalopathy atau gejala penurunan kesadaran yang ditandai dengan gagal nafas sehingga menyebabkan otak kekurangan oksigen,Asfiksia,Sepsis Klinis,Gangguan pada katup jantung,bayi prematur dengan berat badan dibawah normal,gangguan fungsi Ginjal dini,Hepatitis turunan dan kasus lain keadaannya lebih cepat membaik dengan pemberian ASI terutama ASI yang pertama yang mengandung kolustrum.Kolustrum ini diyakini mampu memberikan perlawanan terhadap penyakit yang menyerang bayi secara intensif.Meskipun Bayi memakai alat bantu pernafasan misalnya sipep,ventilator,atau oksigen nasal ASI tetap diberikan oleh Perawat melalui selang pada hidung atau mulut.

Hal demikian ini terjadi pada saya 2 tahun yang lalu dimana 24 jam pasca kelahiran putri saya Ia mengalami Asfiksia yang mengakibatkan dia sempat biru karena mengalami apnu atau gagal nafas.Ia pun sempat kejang dan leukositnya sangat tinggi yaitu 36.000 jauh di atas batas normal bayi yang seharusnya.Di duga Ia terkena Infeksi di jalan lahir akibat proses kelahiran yang terlalu lama.Setelah kami merujuknya di Sebuah Rumah Sakit dengan fasilitas NICU yang lengkap diagnosa Dokter Anak yang merawatnya membenarkan bahwa Ia mengalami Asfiksia dan berlanjut pada HIE grade II sehingga Ia memerlukan Ventilator untuk bernafas sementara.Mata kirinya yang mengalami conjungtivitis menegaskan Ia juga menderita Sepsis.Tentu saja hal ini bukan hal mudah yang untuk dijalani.Pasca proses kelahiran yang mencemaskan saya harus berhadapan dengan kondisi bayi saya yang mengkhawatirkan.Hati ibu mana yang tega melihat bayinya yang mungil kini berserabut ventilator, NGT,detonator Jantung,selang infus dan sebagainya.Namun Dokter Anak yang merawat dia menegaskan ada hal penting yang harus di siapkan yaitu ASI untuk bayi saya.’’keajaiban itu ada ibu,usahakanlah ASI untuknya maka Ibu akan mendapatkannya’’tutur Dokter Anak yang senantiasa menegarkan dan membesarkan jiwa kami.

Bisa tidak bisa ditengah kondisi yang drop dan stress karena tidak siap menghadapi cobaan ini saya terus menerus memompa ASI untuknya.Hingga Hari ketiga dimana Ia dirawat saya baru mampu  memberikan ASI yang pertama.Sebelumnya Ia hanya mendapat asupan gizi dari Infus.Setelah 2 hari saya memberikan ASI per 3 jam leukositnya segera turun menjadi 18.000 hingga berangsur normal pada hari ke 6 dia dirawat.Evaluasi Dokter menyatakan bahwa infeksi yang terjadi dinyatakan tidak berkembang atau dalam bahasa medis disebut kultur tidak tumbuh sebab bakteri atau virus sangat sedikit dan ini adalah kabar baik bagi kami sekeluarga akan perkembangan kesehatannya.Pada Hari ke 8 dia sudah tidak memakai alat bantu nafas dan diperbolehkan pindah ke ruang pemulihan.Namun ketika keadaanya sudah membaik dan bersama kami dirumah terdapat retraksi atau tarikan dada yang kuat diiringi dengan suara nafas yang berbunyi mengi.Tidak mau ambil resiko kamipun membawanya kembali ke Rumah Sakit dia dirawat semula dan Dokter menyatakan dia terkena Pneumonia Lobus Dextra dan bronciolitis  yang belum diketahui penyebabnya.Ketika pemeriksaan lanjutan di bagian Jantung melalui USG jantung dan EKG ternyata kondisinya diperberat dengan jantungnya yang belum menutup sempurna sebesar 0.01 mm atau Patern Foramen Ovale(PFO) dengan evaluasi lanjutan 6 bulan.

Dokter menyatakan bahwa untuk memperkuat imunitasnya saya harus memberikan ASI eksklusif sebanyak mungkin per 2 jam dibantu dengan terapi Nebulizer dan antibiotik.Dokter mengatakan wajar apabila bayi kami mengalami hal ini sebab reaksi tubuhnya terhadap kondisi lingkungan sekitar yang jauh berbeda dengan NICU yang steril.Dokter juga mengatakan kemungkinan terdapat bakat alergi pada bayi saya terhadap beberapa jenis alergen misalnya debu,makanan,cuaca,obat,dan sebagainya yang perlu diwaspadai namun karena masih di bawah 1 tahun belum dapat dilakukan test alergi.Bronciolitis yang dinyatakan Dokter berkembang menjadi whezy infant atau gejala asma pada bayi.’’Tidak ada hal yang ibu cemaskan,semuanya akan baik-baik saja selama ibu masih memberikan ASI’’demikian ungkap Dokter anak kami.Tidak  hanya dari Dokter anak saya juga mendapat anjuran dari Dokter Noormanto seorang Dokter spesialis Jantung Anak Senior agar saya terus memberikan ASI untuk membantu menutupnya lubang pada jantung tersebut secara alami sebab tidak ada tindakan medis yang tidak dapat dilakukan.Saya semakin yakin akan khasiat ASI yang mungkin pada awal kehamilan kurang saya fikirkan.

Sekian lama di NICU dan dibangsal anak selama hampir 2 bulan berbagai check kesehatan kami lalui selain penyakit diatas bayi saya juga diduga menderita Laringomalcya yaitu kelainan pembentukan laring atau tulang  pada saluran nafas atas yang menyebabkan nafasnya berbunyi.Kian lengkap Dokter yang menangani mulai dari Dokter Respirologi,Dokter THT,hingga Dokter anastesi untuk pemeriksaan menggunakan alat teropong khusus atau Laringoskop untuk menegakkan Diagnosa Laringomalcya.Bila ternyata dia mengalami Laringomalcya kemungkinan harus ada operasi di leher untuk pemasangan alat bantu nafas.Dan saya membayangkan bagaimana saya harus menjani hari-hari jika hal itu harus dilakukan.
Namun tenyata keajaiban yang kami yakini dari ASI yang terus saya peras dengan tetesan air mata pengharapan benar-benar ada dan bersinar saat saya dan keluarga benar-benar merasa lemah dan pasrah.Akhirnya semua penyakit tersebut tidak terbukti.Kondisinya kian membaik dan Dokterpun tidak mengira akan sebagus saat itu.Laringomalcya yang diduga Dokter ternyata hanya bengkak ringan pada saluran nafasnya sebab riwayat pemakaian Ventilator dan dapat disembuhkan secara alami dengan berjemur di sinar matahari pagi yang kaya vitamin D dan pemberian ASI eksklusif.Whezy Infant yang terjadi pada dia juga berangsur menghilang dan hal yang harus menjadi focus utama saya adalah memperkuat imunitasnya dengan ASI selama 2 tahun agar bakat alergi yang menurun dari saya tidak berkembang kuat.Sungguh keajaiban yang kami terima sangat mahal harganya.Namun seberat apapun itu terbayar sudah dengan senyum manis dan canda cerianya yang lucu.

Manfaat ASI yang kami alami sungguh pembuktian yang kuat dari semua teori yang menyatakan manfaat penting ASI untuk bayi.Tidak hanya untuk bayi yang bermasalah namun bayi yang sehat pun membutuhkan ASI agar kesehatan dan kecerdasannya di masa depan terjamin disamping stimulasi yang terus diberikan sesuai tahapan tumbuh kembangnya.Semahal apapun Susu Formula tetap tidak dapat menyamai dengan kandungan gizi alami ASI plus sterilitasnya.Oleh karena itu jika ada pendapat sang ibu harus membuang dulu sebagaian air susunya sebelum disusukan hal ini sama sekali tidak benar.ASI tetap steril kapanpun dan dimanapun bahkan dalam kondisi sesulit apapun.

Guna mengoptimalkan kuantitas ASI yang sangat berharga,sang ibu harus memperbanyak konsumsi sayuran hijau,buah,air putih,sumber protein nabati dari jenis kacang-kacangan misalnya susu kedelai,tempe,tahu,dan olahannya.Berabagai multivitamin penambah kuantitas ASI yang banyak dijumpai di Apotek dapat pula dipilih sebagai tambahan.Bila ASI tidak juga keluar kita dapat meminta bantuan fisioterapis untuk melakukan pijatan khusus di area dada.Tidak lupa dukungan sang suami untuk istri yang sedang memberikan ASI juga sangat penting.Berfikir positif,hindari stress,dan optimis adalah kunci sukses dalam pemberian ASI eksklusif.Bila Ibu sang bayi bekerja,beliau masih dapat memberikan asi ekslusif dengan cara di perah lalu dimasukkan ke dalam botol steril dan disimpan didalam freezer.Bila tiba jam pemberian ASI baby sitter atau pengasuh bayi dapat menghangatkannya dengan cara direndam dalam air hangat.
Kesehatan bayi kini dan nanti adalah anugrah yang sangat berharga.ASI adalah jaminan yang telah diberikan Tuhan untuk mencapai semua itu.Manfaat ASI sungguh tidak ternilai harganya.Setetes ASI yang kita berikan adalah selangkah kebaikan untuk masa depan buah hati yang cemerlang.Akankah kita sia-siakan begitu saja manfaat itu?
                                                                                                                       
Berdasarkan data rekam medis selama di rawat oleh:
Prof.Dr.dr.Purnomo S,Sp.A(k) Dokter NICU RS.Panti Rapih Yogyakarta
Dr.Muhammad Artha,Sp.A Dokter Residen UPA RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
Dr.Kristia,Sp.A  Dokter Residen UPA RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
Dr.Rulina,Sp.A dokter Residen bangsal anak Melati RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
Dr.Noormanto,Sp.A(J) Dokter spesialis Jntung anak di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar