Oleh:
Khusnul Khotimah
Khusnul
khotimah adalah seorang ibu rumah tangga yang aktif menulis bersama permata
ilmu group. Saat ini memiliki seorang putri yang di asuh dengan penuh kasih
sayang tentunya dengan asupan ASI ekslusif. Melalui tulisan ini beliau ingin
berbagi pengalaman , semoga bermanfaat untuk banyak orang selamat membaca
Asi adalah penyelamat
pertama bagi bayi pada awal kehidupannya terutama pada 1000 hari periode emas
tumbuh kembangya.Segala sesuatu dapat terjadi pada bayi dimulai dari proses
kelahiran yang tidak selalu lancar,mungkin terdapat faktor penyulit misalnya
lingkar panggul ibu yang sempit atau ibu
yang tidak kuat mengejan dan bayi terlalu
lama dijalan lahir sehingga memungkinkan Ia terkena infeksi sebab pada daerah
itu dekat dengan faeces yang mengandung bakteri berbahaya.Mungkin pula sang ibu
mengalami komplikasi kehamilan misalnya preklamsia,diabetes gestasional,dan
kondisi fisik buruk lain yang berbahaya bagi janin.Meskipun pada periode
kehamilan tumbuh kembang janin baik dan tidak bermasalah namun ternyata faktor
tersebut diatas dapat membayakan janin yang telah ditunggu kelahirannya.
Keselamatan bayi pasca
lahir harus diupayakan mengingat perjuagan sang Bunda mengandung dan melahirkan
merupakan perjuangan yang benar-benar
luar biasa.Selain memilih tempat bersalin dengan fasilitas memadai misalnya
dilengkapi dengan NICU(Neonatal Intensif Care Unit) beserta Dokter , perawat,dan
sarana prasarana penunjang medis dan non
medis modern hal lain yang harus dipersiapkan Ibu adalah ASI.Mengapa?Sebab Ia
adalah pendukung utama kehidupan bayi dalam mengahadapi berbagai tantangan dan
kemungkinan buruk yang terjadi pasca kelahiran misalnya asfiksia neonatarum,sepsis
neonatarum, berbagai resiko infeksi,dan disfungsi organ tubuh bawaan yang
mungkin belum terbentuk sempurna didalam kandungan.
Asi mengandung nutrisi
komplek salah satunya adalah minyak
omega-3 asam linoleat alfa yang diperlukan untuk perkembangan sel-sel
otak, neurologis, dan perkembangan retina mata bayi sehingga memberikan peluang
kepada bayi menjadi anak yang cerdas dan sehat di masa depan.Tingkat kecerdasan
otak pada bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka dibandingkan dengan bayi
yang diberikan susu formula dan kurang mendapat ASI selama 8 minggu,demikian
hasil penelitan yang dilakukan oleh James W.Anderson dari University of Kentucky.Ia
bahkan diperkaya hormon protein adiponectin yang bermanfaat untuk
mencegah penyakit jantung dan mencegah obesitas sejak dini.Selain itu terdapat
pula hormon leptin yang membantu metabolisme lemak didalam tubuh sehingga bayi
dapat terhindar dari serangan jantung,diabetes tipe 2,dan memiliki sensivitas
insulin yang baik.Asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda di dalam ASI ampuh
mencegah pengerasan arteri,menjaga tekanan darah dalam ambang stabil,sehingga
secara alamiah kesehatan jantung terjaga dengan baik dalam proses tumbuh
kembangnya.
ASI dinyatakan mampu memperkuat sistem imunitas bayi melalui
zat antibodi yang dikandungnya.Maka tidak mengherankan bayi yang diberikan ASI
secara eksklusif dengan sendirinya memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat
dalam melawan bakteri,virus,dan parasit berbahaya.Komposisi ASIpun sangat
sesuai dengan kemampuan saluran cerna bayi yang masih sensitif dan rentan
sehingga penyakit saluran cerna dapat dihindari sedini mungkin .Bagaimanapun
juga saluran cerna yang terganggu secara otomatis akan mengganggu tumbuh
kembang bagi secara optimal.Misalnya dapat saja terjadi mall nutrisi dan gizi
buruk sehingga bayi mengalami gross motorik delay atau keterlambatan perkembangan
otot-otot besarnya akibat kekurangan energi yang mengakibatkan bayi terlambat
duduk,terlambat berjalan,dan sebagainya.Pemberian ASI eksklusif secara ilmiah
dapat menghindarkan bayi mengalami alergi makanan misalnya alergi terhadap lemak susu sapi,zat protein tertentu,atau zat pemicu alergi lain yang terkandung
didalam susu formula yang menyebabkan bayi mengalami dermatitis
atopic,batuk,pilek berulang,dan gejala alergi lain yang timbul.Semua fakta yang
menunjukkan kebaikan ASI itulah yang mengakibatkan dalam dunia medis dan non medis ASI tetap
menjadi prioritas utama sebagai makanan bayi yang terpenting dan utama.Ia dapat
dicerna tanpa banyak membutuhkan energi sehingga
bayi lebih banyak menggunakan energinya untuk mencapai tumbuh kembang yang
sempurna bagi otak,organ tubuh,dan
perkembangan semua syarafnya.
Sementara itu berbagai gangguan pernafasan misalnya ISPA atau
Infeksi Saluran Nafas Atas,Pneumonia,Bronciolitis,Whezy Infant atau Asma pada
bayi juga dapat dicegah dan diatasi dengan cairan super ajaib ini dengan pengaturan
sistem kekebalan tubuh.Bahkan ASI juga mampu membunuh sel-sel kanker yang
mematikan tanpa merusak dan mengganggu sel lain yang sehat.Zat alpha-lac
(alphalactalbumin) yang terkandung didalamnya mampu menempatkan sel kanker pada
tempatnya kemudian membunuhnya dengan akurat.Hal ini telah dibuktikan oleh
Penelitian seorang Proffesor Imunilogis Klinis yang bernama Catharina Svanborg
dari Universitas Lund di Swedia.Sungguh menakjubkan bukan?
Fakta penting lain yang disampaikan oleh para Dokter Anak di
RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta mengenai ASI adalah ia merupakan nutrisi essensial
yang tidak dapat disaingi dengan Susu Formula Bayi sebagus apapun yang dibuat
oleh teknologi secanggih manapun.Mengapa demikian?sebab kandungan zat
penting di dalam ASI selalu menyesuikan
dengan kebutuhan bayi.Bila Bayi terlahir prematur dengan berat yang rendah/BBLR
komposisi nutrisi yang dikandung ASI akan berbeda dengan bayi yang terlahir
dengan berat Cukup/BBLC.Tanpa diminta komposisi nutrisi yang terdapat didalam
ASI juga akan berubah mengikuti tumbuh kembang bayi menyediakan zat yang memang
dibutuhkan dalam tahapan perkembanganya,selalu tersedia dalam jumlah,dan suhu
yang sangat ideal bayi.Berbeda sekali bukan dengan kondisi bila harus
mempersiapkan susu formula dimana harus merebus air hingga mendidih kemudian
menunggu hingga suhunya 40 celcius baru dapat dicampur dengan susu
formula,harus mensterilkan botol dan nipple yang belum tentu benar-benar
steril.Resiko terkontaminasi bakteri masih dapat terjadi kapanpun sebab kontak dengan
tangan atau lingkungan sekitar.Perawatan bayi di Neonatal Intensif Care Unit
RSUP Dr.Sardjito bahkan sangat menekankan pemberian ASI guna membantu
kesembuhan bayi disamping obat-obatan medis dan terapi pendukung lain.
Pada bayi dengan berbagai masalah misalnya HIE atau Hipoxic
Islhemic Encephalopathy atau gejala penurunan kesadaran yang ditandai dengan
gagal nafas sehingga menyebabkan otak kekurangan oksigen,Asfiksia,Sepsis
Klinis,Gangguan pada katup jantung,bayi prematur dengan berat badan dibawah
normal,gangguan fungsi Ginjal dini,Hepatitis turunan dan kasus lain keadaannya
lebih cepat membaik dengan pemberian ASI terutama ASI yang pertama yang
mengandung kolustrum.Kolustrum ini diyakini mampu memberikan perlawanan
terhadap penyakit yang menyerang bayi secara intensif.Meskipun Bayi memakai
alat bantu pernafasan misalnya sipep,ventilator,atau oksigen nasal ASI tetap
diberikan oleh Perawat melalui selang pada hidung atau mulut.
Hal demikian ini terjadi pada saya 2 tahun yang lalu dimana
24 jam pasca kelahiran putri saya Ia mengalami Asfiksia yang mengakibatkan dia
sempat biru karena mengalami apnu atau gagal nafas.Ia pun sempat kejang dan
leukositnya sangat tinggi yaitu 36.000 jauh di atas batas normal bayi yang
seharusnya.Di duga Ia terkena Infeksi di jalan lahir akibat proses kelahiran
yang terlalu lama.Setelah kami merujuknya di Sebuah Rumah Sakit dengan fasilitas
NICU yang lengkap diagnosa Dokter Anak yang merawatnya membenarkan bahwa Ia
mengalami Asfiksia dan berlanjut pada HIE grade II sehingga Ia memerlukan
Ventilator untuk bernafas sementara.Mata kirinya yang mengalami conjungtivitis
menegaskan Ia juga menderita Sepsis.Tentu saja hal ini bukan hal mudah yang
untuk dijalani.Pasca proses kelahiran yang mencemaskan saya harus berhadapan dengan
kondisi bayi saya yang mengkhawatirkan.Hati ibu mana yang tega melihat bayinya
yang mungil kini berserabut ventilator, NGT,detonator Jantung,selang infus dan
sebagainya.Namun Dokter Anak yang merawat dia menegaskan ada hal penting yang
harus di siapkan yaitu ASI untuk bayi saya.’’keajaiban itu ada ibu,usahakanlah
ASI untuknya maka Ibu akan mendapatkannya’’tutur Dokter Anak yang senantiasa
menegarkan dan membesarkan jiwa kami.
Bisa tidak bisa ditengah kondisi yang drop dan stress karena
tidak siap menghadapi cobaan ini saya terus menerus memompa ASI untuknya.Hingga
Hari ketiga dimana Ia dirawat saya baru mampu
memberikan ASI yang pertama.Sebelumnya Ia hanya mendapat asupan gizi
dari Infus.Setelah 2 hari saya memberikan ASI per 3 jam leukositnya segera
turun menjadi 18.000 hingga berangsur normal pada hari ke 6 dia dirawat.Evaluasi
Dokter menyatakan bahwa infeksi yang terjadi dinyatakan tidak berkembang atau
dalam bahasa medis disebut kultur tidak tumbuh sebab bakteri atau virus sangat
sedikit dan ini adalah kabar baik bagi kami sekeluarga akan perkembangan
kesehatannya.Pada Hari ke 8 dia sudah tidak memakai alat bantu nafas dan
diperbolehkan pindah ke ruang pemulihan.Namun ketika keadaanya sudah membaik
dan bersama kami dirumah terdapat retraksi atau tarikan dada yang kuat diiringi
dengan suara nafas yang berbunyi mengi.Tidak mau ambil resiko kamipun
membawanya kembali ke Rumah Sakit dia dirawat semula dan Dokter menyatakan dia
terkena Pneumonia Lobus Dextra dan bronciolitis yang belum diketahui penyebabnya.Ketika
pemeriksaan lanjutan di bagian Jantung melalui USG jantung dan EKG ternyata
kondisinya diperberat dengan jantungnya yang belum menutup sempurna sebesar
0.01 mm atau Patern Foramen Ovale(PFO) dengan evaluasi lanjutan 6 bulan.
Dokter menyatakan bahwa untuk memperkuat imunitasnya saya
harus memberikan ASI eksklusif sebanyak mungkin per 2 jam dibantu dengan terapi
Nebulizer dan antibiotik.Dokter mengatakan wajar apabila bayi kami mengalami
hal ini sebab reaksi tubuhnya terhadap kondisi lingkungan sekitar yang jauh
berbeda dengan NICU yang steril.Dokter juga mengatakan kemungkinan terdapat
bakat alergi pada bayi saya terhadap beberapa jenis alergen misalnya
debu,makanan,cuaca,obat,dan sebagainya yang perlu diwaspadai namun karena masih
di bawah 1 tahun belum dapat dilakukan test alergi.Bronciolitis yang dinyatakan
Dokter berkembang menjadi whezy infant atau gejala asma pada bayi.’’Tidak ada
hal yang ibu cemaskan,semuanya akan baik-baik saja selama ibu masih memberikan
ASI’’demikian ungkap Dokter anak kami.Tidak
hanya dari Dokter anak saya juga mendapat anjuran dari Dokter Noormanto
seorang Dokter spesialis Jantung Anak Senior agar saya terus memberikan ASI
untuk membantu menutupnya lubang pada jantung tersebut secara alami sebab tidak
ada tindakan medis yang tidak dapat dilakukan.Saya semakin yakin akan khasiat
ASI yang mungkin pada awal kehamilan kurang saya fikirkan.
Sekian lama di NICU dan dibangsal anak selama hampir 2 bulan
berbagai check kesehatan kami lalui selain penyakit diatas bayi saya juga
diduga menderita Laringomalcya yaitu kelainan pembentukan laring atau tulang pada saluran nafas atas yang menyebabkan
nafasnya berbunyi.Kian lengkap Dokter yang menangani mulai dari Dokter
Respirologi,Dokter THT,hingga Dokter anastesi untuk pemeriksaan menggunakan alat
teropong khusus atau Laringoskop untuk menegakkan Diagnosa Laringomalcya.Bila
ternyata dia mengalami Laringomalcya kemungkinan harus ada operasi di leher
untuk pemasangan alat bantu nafas.Dan saya membayangkan bagaimana saya harus
menjani hari-hari jika hal itu harus dilakukan.
Namun tenyata keajaiban yang kami yakini dari ASI yang terus
saya peras dengan tetesan air mata pengharapan benar-benar ada dan bersinar
saat saya dan keluarga benar-benar merasa lemah dan pasrah.Akhirnya semua
penyakit tersebut tidak terbukti.Kondisinya kian membaik dan Dokterpun tidak
mengira akan sebagus saat itu.Laringomalcya yang diduga Dokter ternyata hanya
bengkak ringan pada saluran nafasnya sebab riwayat pemakaian Ventilator dan
dapat disembuhkan secara alami dengan berjemur di sinar matahari pagi yang kaya
vitamin D dan pemberian ASI eksklusif.Whezy Infant yang terjadi pada dia juga
berangsur menghilang dan hal yang harus menjadi focus utama saya adalah
memperkuat imunitasnya dengan ASI selama 2 tahun agar bakat alergi yang menurun
dari saya tidak berkembang kuat.Sungguh keajaiban yang kami terima sangat mahal
harganya.Namun seberat apapun itu terbayar sudah dengan senyum manis dan canda
cerianya yang lucu.
Manfaat ASI yang kami alami sungguh pembuktian yang kuat
dari semua teori yang menyatakan manfaat penting ASI untuk bayi.Tidak hanya
untuk bayi yang bermasalah namun bayi yang sehat pun membutuhkan ASI agar
kesehatan dan kecerdasannya di masa depan terjamin disamping stimulasi yang
terus diberikan sesuai tahapan tumbuh kembangnya.Semahal apapun Susu Formula
tetap tidak dapat menyamai dengan kandungan gizi alami ASI plus sterilitasnya.Oleh
karena itu jika ada pendapat sang ibu harus membuang dulu sebagaian air susunya
sebelum disusukan hal ini sama sekali tidak benar.ASI tetap steril kapanpun dan
dimanapun bahkan dalam kondisi sesulit apapun.
Guna mengoptimalkan kuantitas ASI yang sangat berharga,sang
ibu harus memperbanyak konsumsi sayuran hijau,buah,air putih,sumber protein
nabati dari jenis kacang-kacangan misalnya susu kedelai,tempe,tahu,dan
olahannya.Berabagai multivitamin penambah kuantitas ASI yang banyak dijumpai di
Apotek dapat pula dipilih sebagai tambahan.Bila ASI tidak juga keluar kita
dapat meminta bantuan fisioterapis untuk melakukan pijatan khusus di area dada.Tidak
lupa dukungan sang suami untuk istri yang sedang memberikan ASI juga sangat
penting.Berfikir positif,hindari stress,dan optimis adalah kunci sukses dalam
pemberian ASI eksklusif.Bila Ibu sang bayi bekerja,beliau masih dapat
memberikan asi ekslusif dengan cara di perah lalu dimasukkan ke dalam botol
steril dan disimpan didalam freezer.Bila tiba jam pemberian ASI baby sitter
atau pengasuh bayi dapat menghangatkannya dengan cara direndam dalam air hangat.
Kesehatan bayi kini dan nanti adalah anugrah yang sangat
berharga.ASI adalah jaminan yang telah diberikan Tuhan untuk mencapai semua
itu.Manfaat ASI sungguh tidak ternilai harganya.Setetes ASI yang kita berikan
adalah selangkah kebaikan untuk masa depan buah hati yang cemerlang.Akankah
kita sia-siakan begitu saja manfaat itu?
Berdasarkan data rekam medis selama di
rawat oleh:
Prof.Dr.dr.Purnomo S,Sp.A(k) Dokter
NICU RS.Panti Rapih Yogyakarta
Dr.Muhammad Artha,Sp.A Dokter
Residen UPA RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
Dr.Kristia,Sp.A Dokter Residen UPA RSUP Dr.Sardjito
Yogyakarta
Dr.Rulina,Sp.A dokter Residen
bangsal anak Melati RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
Dr.Noormanto,Sp.A(J) Dokter
spesialis Jntung anak di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar